.•❤•..our ukhuwwah...•❤•

.•❤•..our ukhuwwah...•❤•

Isnin, 14 Februari 2011

~buat yangg bergelar WANITA~


"Sebaik-baik wanita ialah yang tidak memandang dan tidak dipandang oleh lelaki."
Aku tidak ingin dipandang cantik oleh lelaki. Biarlah aku hanya cantik di matamu. Apa gunanya aku menjadi perhatian lelaki andai murka Allah ada di situ.
Apalah gunanya aku menjadi idaman banyak lelaki sedangkan aku hanya bisa menjadi milikmu seorang.
Aku tidak merasa bangga menjadi rebutan lelaki bahkan aku merasa terhina diperlakukan sebegitu seolah-olah aku ini barang yang bisa dimiliki sesuka hati.
Aku juga tidak mau menjadi penyebab kejatuhan seorang lelaki yang dikecewakan lantaran terlalu mengharapkan sesuatu yang tidak dapat aku berikan.
Bagaimana akan kujawab di hadapan Allah kelak andai ditanya? Adakah itu sumbanganku kepada manusia selama hidup di muka bumi?
Kalau aku tidak ingin kau memandang perempuan lain, aku dululah yang perlu menundukkan pandanganku. Aku harus memperbaiki dan menghias peribadiku karena itulah yang dituntut oleh Allah.
Kalau aku ingin lelaki yang baik menjadi suamiku, aku juga perlu menjadi perempuan yang baik. Bukankah Allah telah menjanjikan perempuan yang baik itu untuk lelaki yang baik?
Tidak kunafikan sebagai remaja, aku memiliki perasaan untuk menyayangi dan disayangi. Namun setiap kali perasaan itu datang, setiap kali itulah aku mengingatkan diriku bahwa aku perlu menjaga perasaan itu karena ia semata-mata untukmu.
Allah telah memuliakan seorang lelaki yang bakal menjadi suamiku untuk menerima hati dan perasaanku yang suci. Bukan hati yang menjadi labuhan lelaki lain. Engkau berhak mendapat kasih yang tulen.
Diriku yang memang lemah ini telah diuji oleh Allah saat seorang lelaki ingin berkenalan denganku. Aku dengan tegas menolak, berbagai macam dalil aku kemukakan, tetapi dia tetap tidak berputus asa.
Aku merasa seolah-olah kehidupanku yang tenang ini telah dirampas dariku. Aku bertanya-tanya adakah aku berada di tebing kebinasaan? Aku beristigfar memohon ampunan-Nya. Aku juga berdoa agar Pemilik Segala Rasa Cinta melindungi diriku dari kejahatan.
Kehadirannya membuatku banyak memikirkan tentang dirimu. Kau kurasakan seolah-olah wujud bersamaku.
Di mana saja aku berada, akal sadarku membuat perhitungan denganmu. Aku tahu lelaki yang menggodaku itu bukan dirimu. Malah aku yakin pada gerak hatiku yang mengatakan lelaki itu bukan teman hidupku kelak.
Aku bukanlah seorang gadis yang cerewet dalam memilih pasangan hidup. Siapalah diriku untuk memilih permata sedangkan aku hanyalah sebutir pasir yang wujud di mana-mana.
Tetapi aku juga punya keinginan seperti wanita yang lain, dilamar lelaki yang bakal memimpinku ke arah tujuan yang satu.
Tidak perlu kau memiliki wajah setampan Nabi Yusuf Alaihisalam, juga harta seluas perbendaharaan Nabi Sulaiman Alaihisalam, atau kekuasaan seluas kerajaan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wassalam, yang mampu mendebarkan hati jutaan gadis untuk membuat aku terpikat.
Andainya kaulah jodohku yang tertulis di Lauh Mahfuz, Allah pasti akan menanamkan rasa kasih dalam hatiku juga hatimu. Itu janji Allah.
Akan tetapi, selagi kita tidak diikat dengan ikatan yang sah, selagi itu jangan dibazirkan perasaan itu karena kita masih tidak mempunyai hak untuk membuat begitu.
Juga jangan melampaui batas yang telah Allah tetapkan. Aku takut perbuatan-perbuatan seperti itu akan memberi kesan yang tidak baik dalam kehidupan kita kelak.
Permintaanku tidak banyak. Cukuplah engkau menyerahkan seluruh dirimu pada mencari redha Illahi.
Aku akan merasa amat bernilai andai dapat menjadi tiang penyangga ataupun sandaran perjuanganmu.
Bahkan aku amat bersyukur pada Illahi kiranya akulah yang ditakdirkan meniup semangat juangmu, mengulurkan tanganku untukmu berpaut sewaktu rebah atau tersungkur di medan yang dijanjikan Allah dengan kemenangan atau syahid itu.
Akan kukeringkan darah dari lukamu dengan tanganku sendiri. Itu impianku. Aku pasti berendam airmata darah, andainya engkau menyerahkan seluruh cintamu kepadaku.
Cukuplah kau mencintai Allah dengan sepenuh hatimu karena dengan mencintai Allah, kau akan mencintaiku karena-Nya. Cinta itu lebih abadi daripada cinta biasa. Moga cinta itu juga yang akan mempertemukan kita kembali di syurga.


Seorang gadis yang membiarkan dirinya dikerumuni, didekati, diakrabi oleh lelaki yang bukan muhrimnya, cukuplah dengan itu hilang harga dirinya di hadapan Allah. Di hadapan Allah. Di hadapan Allah.

Khamis, 3 Februari 2011

"Cinta Makan Hati"

Tidak dapat dinafikan, diari cinta semestinya disulam dengan suka dan duka, sebagaimana kemarau tidak berterus lamanya, hujan tidak pula terus menerus menyimbah rumput dunia.Dicintai tidak semudah menyintai, dimiliki tidak semudah memiliki, cinta kerap kali mengusik hati, mejadikan istana hati itu retak sehingga gugurnya debu-debu air mata menyimbah pipi, walau senyuman kerap kali terus menafi.Tidak semua yang kita inginkan akan menjadi milik kita, kerana kadangkala apabila kita menyukai sesuatu sebenarnya ia tidak baik bagi kita, dan boleh jadi sesuatu yang kita benci itulah yang terbaik buat kita, hanya di tangan Allah segala rahsianya.


Kadangkala kita menyintai seseorang, tapi dia pula melabuhkan kasih pada yang lain, kadangkala dua insan saling menyintai, tapi dia jugalah yang sahabat kita sukai.Benar, trilogik cinta sering terjadi, dan kadangkala memberikan kebahagiaan pada sahabat itu mampu menjadikan hidup kita lebih bermakna, sekalipun kita terpaksa mengalirkan air mata.Ada sahabat menyapa "kenapa bila kau bercakap kau selalu melawak membuatkan orang lain gembira, tetapi bila kau keseorangan kau sering mengalirkan air mata, kau sedihkah apa?".

Teman, antara hujan dan panas itu akan bersinarnya pelangi-pelangi yang indah, senyuman dan air mata itu akan mengukir hati supaya sentiasa pasrah, sabar dan redha terhadap apa yang terbeban ke atas dirinya.Bilamana kita menyerahkan kebahagiaan kepada sahabat yang kita sayang, walaupun dihati kita sebak dengan tangisan,disitulah terkumpulnya dua sinaran, iaitu senyuman dan tangisan.Dan dari situlah terpancarnya pelangi kebahagiaan.Syukurlah seandainya dia masih menjadi milik kita, dan redhailah seandainya Allah menggantikan dia dengan seseorang yang tidak disangka.

Bukan sesuatu yang luar biasa apabila seseorang yang tidak pernah kita kenali datang menerpa menyatakan cinta dan berhajat pada kita, kerana jodoh kadangkala sesuatu yang tidak diduga.

Firman Allah swt :
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui"(Al-Baqarah :ayat 216)

Sahabat, memiliki rasa cinta itu tidak ada salahnya, kerana ia akan tetap hadir sekalipun tidak dipinta, namun harus diingat, jangan terlalu kasihkan manusia melebihi kasih pada pencipta, kerana Dia yang mengatur segala-galanya, cintakan seseorang belum tentu ia menjadi milik kita, cintakan tuhan Dia mampu memberikan apa saja yang kita pinta.Dengan hanya "Kun Fayakun" maka terjadilah apa yang diinginkannya,
Oleh itu seandainya sesuatu yang kita inginkan belum menjadi milik kita, sabarlah dan terus berdoa, Allah mengerti setiap apa yang tersemai dihati hamba-hambanya.Memberi sebiji permata tidak sama dengan memberi sebutir kaca, tuhan tidak sekadar melihat doa hambanya, tapi melihat dimana pula buktinya, bagaimana hubungan hambanya denganNya, sebanyak mana air mata yang digugurkan dalam permintaannya.Mungkin tuhan menangguhkan pemberian itu untuk memberi ruang supaya kita meneruskan doa, menyembuhkan fikiran dan membersihkan segala dosa lama.Mintalah pertolongan dari yang menciptakan agar memudahkan urusan yang dihamparkan pada kita.Dan peliharalah hubungan sesama manusia yang dicintai agar tidak lalai daripadaNya.

Fiman Allah swt:
"Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan solat.Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu" (Al-Baqarah : ayat 45)




Bangunlah untuk muhasabah diri merenungi dosa-dosa tersembunyi dicelah-celah cinta manusia, bersihkan hati dan serahkan sebulat-bulatnya pada pencipta, biarkanlah Dia yang mengatur segalanya.Sekadar secangkir renungan untuk teruna dan dara.Berhati-hatilah dengan ujian dunia.

*nota ini saya ambil daripada seorang sahabat di dalam facebook..dikongsi untuk renungan bersama..^_^